Cinta Mati Dikubur Mertua

Cinta Mati Dikubur Mertua
Cinta Mati Dikubur Mertua. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

“Dia baik ya kalau habis tak kasih sesuatu. Tapi kalau enggak, wes nggosipno aku ke mana-mana,” keluhnya, mengenang.

Pernah suatu saat Sephia ulang tahun. Seluruh mantunya diundang makan bareng. Namun hanya Karin dan Donwori lah yang tidak mendapatkan undangan.

Alasannya sepele, Karin dan Donwori belum memberikan kado ulang tahun.

“Kok tego yo karo anak dewe. Makan-makan tapi anake situke gak diajak. Baru besoknya tak kasih kado,dia muji-muji. Bilang, makasih sayang, menantu mama yang paling cantik. Halah palsu!” cerita Karin.

Melihat gelagatnya saat bercerita, aura permusuhan antara Karin dan Sephia ini sangat terasa. Kalau kata Karin, mertuanya ini kedonyan (materialistis, Red) sekali. Semua dihitung untung rugi.

Setiap Karin mudik ke kampung halaman atau ke kota lain, misalnya, Sephia selalu meminta oleh-oleh.

Kalau tidak dibawakan, pasti akan ngamuk. Setiap ada hajat juga, ia selalu meminta Donwori membantu. Tapi, kalau giliran orang tua Karin, Donwori harus sembunyi-sembunyi
untuk memberi.

Karena kalau ketahuan, urusannya panjang. Sikap kedonyan Sephia ini, bisa tak selesai jika dijabarkan satu per satu. Ya saking panjangnya. Saking banyak dan menjengkelkannya.

Cinta Mari Karine kepada Donwori diubur oleh mertua yang terlibat dalam rumah tangganya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News