Ciptakan Kamera Nano 3-D dengan Biaya USD 500

Ciptakan Kamera Nano 3-D dengan Biaya USD 500
Tiga mahasiswa di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Ayush Bandari (paling kiri), Refael Whyte dan Achuta Kadambi berpose bersama kamera nano yang dapat menangkap objek tembus cahaya dalam bentuk 3-D. Foto: MIT

jpnn.com - CALIFORNIA - Dengan memanfaatkan teknik pengkodean yang umum digunakan di industri telekomunikasi, para insinyur di Massachusetts Institute of Technology (MIT) sukses membuat kamera nano 3-D murah seharga USD 500 atau sekitar Rp 5,5 juta. Padahal, kamera nano sejenis harganya mencapai  USD 500 ribu atau Rp 5,5 miliar.

Seperti dilansir laman Red Orbit, Rabu (27/11), kamera itu dapat digunakan dalam pencitraan, sensor alat penghindar tabrakan pada mobil dan untuk meningkatkan ketepatan permainan perangkat game yang menggunakan pembaca gerak dan gestur tubuh. "Kami mengembangkan teknologi itu dengan melakukan kompensasi atas efek hujan, kabut bahkan benda-benda yang transparan," kata Achuta Kadambi, seorang mahasiswa pascasarjana di MIT seperti dilansir redorbit (27/11).

Menurut MIT, pembuatan kamera nano 3-D ini berkiblat pada teknologi yang mirip dengan yang digunakan dalam konsol Kinect terbaru buatan Microsoft. Perangkat 3-D itu menentukan lokasi objek dengan menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan sinyal untuk memantul dari benda dan diterima oleh sebuah sensor.

"Kami menggunakan metode baru yang memungkinkan kita untuk mengkodekan informasi dalam waktu tertentu," jelasnya.

Pada 2011, tim yang sama mengungkapkan penemuan kamera yang mampu menangkap sebuah cahaya dalam sebuah ruangan dalam triliunan frame per detik. Pembuatan kamera ini membutuhkan dana sekitar USD 500 ribu karena mahalnya optik yang diperlukan. (esy/jpnn)

 


CALIFORNIA - Dengan memanfaatkan teknik pengkodean yang umum digunakan di industri telekomunikasi, para insinyur di Massachusetts Institute of Technology


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News