CoFREE Diharapkan Jadi Kekuatan Pendorong dalam Kebangkitan Ekonomi Lokal

CoFREE Diharapkan Jadi Kekuatan Pendorong dalam Kebangkitan Ekonomi Lokal
Peluncuran seri webinar yang berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania menandai inagurasi inisitatif ini. Foto: Dok CoFREE untuk JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan yang dimiliki diaspora Indonesia di Australia, Next Frontier dan mitranya di Indonesia, Anwar Muhammad Foundation and International Association for Public Participation (IAP2 Indonesia) melahirkan Collaboration on Fostering Recovery through Economic Empowerment (CoFREE).

CoFREE adalah inisiatif multipihak yang diharapkan menjadi kekuatan pendorong dalam kebangkitan ekonomi lokal yang terdampak pandemi Covid-19.

Ini dicapai melalui kolaborasi multipihak skala mikro dan makro dalam melaksanakan prinsip-prinsip Ekonomi Hijau, Rendah Karbon, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dalam cara yang berkelanjutan dan produktif.

Peluncuran seri webinar yang berkolaborasi dengan Konsulat Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania menandai inagurasi inisitatif ini.

Pada webinar ini sejumlah pihak yang akan menyampaikan pemaparannya dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Global Reporting Initiative (GRI), Fair Trade Asia-Pacific, dan United Nations Development Programme (UNDP).

Konsul Jenderal untuk Victoria dan Tasmania, Spica A Tutuhatunewa mengatakan bahwa dengan diberlakukannya kesepakatan kemitraan komperehensif antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA) serta adanya inisiatif ini maka akan memberikan kesempatan kepada petani dan nelayan Indonesia serta UMKM lainnya di Indonesia untuk memproduksi produk-produk hijau yang berkelanjutan dan ethical yang banyak diminati oleh masyarakat Australia.

CoFREE mungkin bukan inisiatif pertama dalam pemberdayaan komunitas di tingkat akar rumput, tapi ini menandai upaya terorganisir pertama antara banyak pihak baik lokal maupun manca negara dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui prinsip-prinsip hijau dan berkelanjutan yang menekan jejak karbon serendah mungkin.

“Kerja sama dengan CoFREE akan membantu BAKTI dalam membangun ekosistem digital serta memberdayakan petani melalui penyediaan pengetahuan, informasi, sertifikasi dan akses pasar. Karena kesamaan visi tersebut, CoFREE dan BAKTI dapat bersinergi dalam pengembangan ekonomi hijau dan berkelanjutan,” kata Danny Januar Ismawan,
direktur Layanan Teknologi dan Informasi untuk Pemerintah dan Masyarakat (LTIPM) BAKTI Kominfo.

CoFREE adalah inisiatif multipihak yang diharapkan menjadi kekuatan pendorong dalam kebangkitan ekonomi lokal yang terdampak pandemi Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News