Cordlife Selamatkan Balita Cacat Otak

Cordlife Selamatkan Balita Cacat Otak
SUKSES - Andrew Wu (Technical Director Cordlife), dr Keith Goh dan Steven Fang, berfoto bersama Michael dan Louis Conn serta putri sulung mereka, Georgia, usai jumpa pers di kantor pusat Cordlife di Singapura. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
Keberhasilan dan perkembangan menjanjikan ini, bagi orangtua Georgia, Michael dan Louis Conn, sebaliknya juga menjadi satu hal yang luar biasa. Sesuatu yang menurut pengakuan mereka tidak pernah sama sekali mereka bayangkan, sebagaimana halnya juga tak ada bayangan apa-apa bahwa putri sulung mereka bakal terkendala saat dilahirkan dan harus menderita.

"Sekitar seminggu sebelum Georgia diahirkan, kami memutuskan untuk menyimpan darah tali pusarnya di Cordlife. (Tapi) tak pernah dalam satu juta tahun pun (saat itu) kami terbayang akan benar-benar menggunakannya. Kami (hanya) melakukan itu karena kami yakin dengan potensi (pengembangan) sel darah tersebut dalam menyembuhkan penyakit seperti leukemia," tutur Louis Conn dalam pengakuannya.

Kasus penyakit leukemia yang juga pernah disembuhkan lewat infusi sel darah tali pusar, seperti yang dimaksud Mrs Conn, merupakan juga keberhasilan awal di bidang aplikasi medis yang melibatkan Cordlife. Itu juga terjadi di Singapura awal 2003 lalu, terhadap Ryan Foo, balita (yang saat itu) berumur tiga tahun - hanya berselang sekitar 1,5 tahun sejak Cordlife didirikan. Menariknya, untuk kasus Ryan yang sempat didiagnosa nyaris tak berpeluang sembuh itu, sel darah penyelamat hidupnya berasal dari adik perempuannya.

"Di luar indikasi keberhasilan dalam kasus cerebral palsy ini, yang memang sejauh ini di dunia medis belum ditemukan solusi pasti penyembuhannya, potensi manfaat dan pengembangan stem cell dari darah tali pusar, jelas besar sekali ke depannya. Dan bagi kami, itu memang sudah sejalan dengan misi kita, untuk 'memberi harapan dan menyelamatkan hidup'," tutur Steven Fang pula, selaku pendiri sekaligus Group CEO Cordlife Pte Ltd. (ito/JPNN)

SINGAPURA - Georgia Conn memang tidak tampak seperti balita sehat biasa. Bahkan adiknya, Sybilla, yang baru berusia enam bulan, terlihat lebih sehat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News