Corona Rongrong AS, Angka Kematian di New York sudah Melebihi Tiongkok

jpnn.com, NEW YORK - Pandemi virus corona (COVID-19) terus merenggut warga Amerika Serikat (AS). Hingga Senin (6/4) pagi ini, jumlah kasus COVID-19 di AS sudah mencapai 333.227 dengan angka kematian 9.540.
Saat ini New York menjadi negara bagian di AS dengan kasus COVID-19 paling tinggi. Jumlah kasus COVID-19 di kota berjuluk Big Apple itu sudah mencapai 122.031.
Angka kematian akibat COVID-19 di New York pun sudah mencapai 4.159. Jumlah itu melebihi total angka kematian di Tiongkok yang dianggap sebagai negara asal virus corona.
Pada Minggu (5/4) saja, mortalitas di New York mencapai 594. Jumlah itu turun dibanding sehari sebelumnya yang mencapai 630 jiwa.
Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan bahwa virus corona sangat ganas. “Pembunuh yang efektif,” katanya.
Cuomo menduga beberapa hari ini menjadi puncak pandemi coronavirus di New York. Dia mengharapkan dalam beberapa hari ke depan ada kejelasan bahwa pagebluk itu mereda.
Sejak Jumat lalu (3/4) ada penurunan tentang jumlah harian warga New York yang dirawat di rumah sakit akibat COVID-19. Kemarin jumlah warga yang masuk rumah sakit untuk dirawat ada 574.
Sehari sebelumnya, warga yang masuk rumah sakit akibat COVID-19 mencapai 1.095 orang. Adapun Jumat lalu jumlah warga New York yang masuk rumah sakit mencapai 1.427 orang.
Pandemi virus corona (COVID-19) terus merenggut warga Amerika Serikat (AS). New York menjadi negara bagian di AS yang kena imbas paling parah.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia