Cost Recovery Turun, Penerimaan Negara dari Migas Naik
Jumat, 26 Desember 2008 – 02:06 WIB

Cost Recovery Turun, Penerimaan Negara dari Migas Naik
Di sisi lain, ketika pendapatan negara naik, cost recovery juga berhasil ditekan. Hal ini membuat dana yang masuk ke negara terjaga nilainya. "Cost recovery berhasil ditekan dari 22 persen menjadi 15 persen terhadap gross revenue," terang Priyono. Tahun lalu, besaran cost recovery mencapai USD 8,3 miliar. Sementara pada 2006 mencapai USD 7,815 miliar.
Faktor-faktor lain yang membuat industri hulu lebih bergairah, kata dia, adalah pembenahan di internal BP Migas. "Birokrasinya dulu cukup berat. Transparansi sangat kurang. Komunikasi dengan publik kurang. Iklim investasinya tidak kondusif. Itu semua sekarang diklaim BP Migas berhasil dibenahi. (eri)
JAKARTA – Kinerja sektor hulu migas terus membaik. Menjelang tutup tahun, Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya