Cost Recovery Turun, Penerimaan Negara dari Migas Naik
Jumat, 26 Desember 2008 – 02:06 WIB

Cost Recovery Turun, Penerimaan Negara dari Migas Naik
Menurut Priyono, kenaikan itu tak lepas dari peningkatan berbagai indikator di sektor hulu migas. Antara lain, peningkatan realisasi aktivitas seismik, jumlah pemboran eksplorasi, dan sumur penemuan. Juga, peningkatan perkembangan cadangan migas terbukti.
Baca Juga:
Selain itu, Priyono mengemukakan, jumlah wilayah kerja baru lapangan migas juga bertambah. "Saat 2007 lifting turun, sehingga pendapatan negara turun. Sekarang realisasi produksi sudah melebihi target," tuturnya.
Namun, yang pasti kenaikan penerimaan negara ini tidak terlepas dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang sempat menembus level USD 147 per barel pada Juli lalu. ”Harga (minyak) rata-rata masih lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, dari sekitar USD 71 per barel (pada 2007) menjadi USD 83,8 per barel,” ujarnya.
Realisasi produksi rata-rata minyak mentah dan kondensat telah mencapai level 988 ribu barel per hari (bph) atau sudah menembus target yang dipatok dalam APBNP 2008 sebesar 977 bph.
JAKARTA – Kinerja sektor hulu migas terus membaik. Menjelang tutup tahun, Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas)
BERITA TERKAIT
- Program Keberlanjutan SIG Menyerap 20 Ribu Tenaga Kerja
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang