COVID-19 Masih Mengerikan, Australia Perpanjang Penutupan Perbatasan

COVID-19 Masih Mengerikan, Australia Perpanjang Penutupan Perbatasan
All states and territories have some kind of restrictions in place with New South Wales. (Unsplash: jeshoots)

"Sekarang kita sudah tahu lebih banyak mengenai virus ini, vaksinasi juga sudah berjalan, seharusnya tidak perlu lagi tindakan-tindakan reaktif," kata Jennifer.

"Penutupan perbatasan domestik saja telah merugikan Australia AU$2,1 miliar perbulan," jelasnya.

"Lebih dari 52 persen warga Australia mengaku tidak mau bepergian, bukan karena takut virus, melainkan takut terjadi penutupan perbatasan secara tiba-tiba," tambahnya.

Penerbangan internasional ke Melbourne

Sementara itu, Menteri Utama negara bagian Victroria, Premier Daniel Andrews hari Kamis menegaskan pihaknya tidak dapat memastikan kapan penerbangan internasional ke Melbourne bisa kembali dibuka.

"Saya tidak dalam posisi untuk memastikan kapan penerbangan internasional bisa datang lagi di Melbourne," ujar Premier Andrews.

"Alasannya karena kami meminta saran ahli medis mengenai risiko varian baru virus ini terhadap keaman hotel karantina," katanya.

"Setelah hal itu selesai dan mereka dapat meyakinkan saya bahwa risikonya sangat rendah, barulah penerbangan inetrnasional bisa dimulai kembali," jelas Premier Andrews.

"Saya mengerti hal ini membuat tidak nyaman, namun ketidaknyamanan itu tidak ada artinya bila dibandingkan dengan adanya virus yang sangat menular, sangat mudah ditularkan, virus yang berubah, tantangan yang berubah, dan kemungkinan harus lockdown lagi," tuturnya.

Pemerintah Australia mengumumkan akan tetap menutup perbatasan internasional hingga 17 Juni mendatang, sementara kalangan pengusaha mendesak pembukaan kembali karena vaksinasi COVID-19 sudah berjalan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News