COVID-19 Subvarian Delta dari Inggris Ditemukan di Malaysia

COVID-19 Subvarian Delta dari Inggris Ditemukan di Malaysia
Warga beraktivitas di kawasan Pudu, Kuala Lumpur 2020. Kawasan itu tempat pedagang dan pekerja warga asing tinggal menjadi klaster baru penularan COVID-19. Foto: ANTARA Foto/Rafiuddin Abdul Rahman/aww

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan penemuan dua kasus pertama COVID-19 subvarian Delta AY.4.2 di Malaysia berupa kasus impor dari mahasiswa yang baru pulang dari Inggris.

"Kasus impor pelajar Malaysia yang pulang dari Inggris ini telah dideteksi di pintu masuk internasional Bandara KLIA," ujar Dirjen Kesehatan KKM, Dr Noor Hisham Abdullah dalam keterangannya di Putrajaya, Sabtu.

Dia mengatakan kedua warga Malaysia ini tiba di KLIA pada 2 Oktober 2021 dan telah menjalani ujian RT-PCR serta didapati negatif untuk SARS-CoV-2 bagi sampel pertama.

"Walau bagaimanapun keputusan tersebut positif apabila diuji pada sampel kedua yang diambil pada 7 Oktober 2021 semasa dalam tempo karantina," katanya.

Sampel-sampel tersebut telah menjalani pengurutan genom secara penuh di Institut Biologi Molekuler Medis Universitas Kebangsaan Malaysia dan laporan keputusan telah dikeluarkan pada 30 Oktober 2021.

"Varian AY.4. adalah salah satu lineage Delta di mana pada masa ini terdapat lebih dari 75 jenis lineage berasal dari delta," katanya.

Dia mengatakan salah satu garis keturunan AY.4 adalah Varian AY.4.2, yang juga dikenali sebagai "Delta Plus".

Varian AY.4.2 tersebut mempunyai dua mutasi tambahan pada protein spike yaitu Y145H dan A222V.

Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengumumkan penemuan dua kasus pertama COVID-19 subvarian Delta

Sumber antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News