COVID-19 Tak Menyurutkan Semangat Petani Melaksanakan Panen Raya

COVID-19 Tak Menyurutkan Semangat Petani Melaksanakan Panen Raya
Dirjen PSP Kementan Sarwo Edhy saat mencoba alsintan. Foto: Humas Kementan

Dikatakan Asep, produksi gabah asal Desa Sumbersari itu, bisa menghasilkan 7,4 ton gabah kering panen per hektarnya. Setelah melewati proses penjemuran mencapai 6-6,2 ton gabah kering giling.

Beras yang dihasilkan para petani di Desa Sumbersari itu, katanya, tak hanya untuk pemenuhan pangan masyarakat Kabupaten Bandung, melainkan banyak yang didistribusikan ke Jakarta dan kota-kota besar lainnya. "Beras asal Sumbersari Ciparay cukup bagus. Sehingga dapat menunjang untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Bandung dan nasional," tuturnya.

Di tempat berbeda, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengimbau, petani sebaiknya memanfaatkan alat mesin pertanian (Alsintan) dalam proses memanen. "Dengan menggunakan Alsintan, proses menanam atau memanen bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang saja. Namun hasilnya tetap maksimal dan lebih cepat," jelas Sarwo Edhy.

Kalaupun panen masih dengan cara konvensional, lanjut Sarwo Edhy, maka sebaiknya petani jaga jarak tidak terlalu berdekatan. Sarwo Edhy mengimbau pada petani agar tetap berhati-hati saat menjalankan usaha taninya. Dia meminta petani sering cuci tangan, gunakan masker, konsumsi gizi yang seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh.

"Apapun yang terjadi, pertanian tidak boleh berhenti dan terus digenjot produksinya. Selain tetap menjaga kesehatan, sinar matahari juga bermanfaat karena virus tidak suka dengan sinar matahari, berhati-hati kontak dengan hewan, dan menghindari kerumunan," tuturnya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan juga meminta agar produksi pertanian tetap berjalan bahkan digenjot hingga berlipat-lipat. Apalagi, sektor ini memiliki potensi yang sangat besar dalam menumbuhkan ekonomi nasional.

"Adanya musibah wabah Covid-19 ini tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti. Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor," kata Mentan SYL.

Mentan SYL pun meminta segenap jajarannya agar memantau produksi sektor pertanian selama masa pandemi COVID-19. Menurut Mentan, memasuki masa Panen Raya Maret-April, petani harus dipastikan memperoleh juga harga jual yang layak, sehingga terjaga kesejahteraannya.

Di tengah ancaman wabah COVID-19 tak menyurutkan semangat petani melakukan panen raya demi memastikan ketersediaan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News