CPO Indonesia-Malaysia Capai 80 Persen Produksi Dunia
Selasa, 11 April 2017 – 19:42 WIB

Amran Sulaiman (putih). Foto: Kementan
Dia menambahkan, pendekatan yang perlu dipertimbangkan bukan lagi deforestasi, melainkan community welfare.
’’Kalau harga CPO turun karena black campaign, hutan malah makin rusak karena mereka tinggalkan sawit. Tidak mungkin sawitnya ditebang. Pasti bergerak ke hutan mencari sumber pendapatan baru,” jelasnya.
Amran mengimbau eksportir yang melakukan pengiriman ke negara-negara dan mengganggu kebijakan Indonesia soal CPO mengurangi volume ekspornya.
”Hitung-hitungan, ke Eropa berapa pasarnya. Yang Prancis itu 200 ribu ton, nggak berpengaruh,” tuturnya. (agf/c18/sof)
Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Uni Eropa tak mengkritisi standar proproduk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Indonesia.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Pembukaan Lahan Sawit Berujung Karhutla, Polisi Langsung Tangkap Pelaku
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- Bocoran Tes Lanjutan Buat yang Mengincar Posisi di PalmCo