CropLife Edukasi Petani Tentang Penanganan Pestisida

CropLife Edukasi Petani Tentang Penanganan Pestisida
Suasana Kelas Pestisida di EV-Hive, The Maja, Jakarta, Rabu (21/2) siang. Foto: istimewa for jpnn

Namun demikian, perwakilan dari Kementerian pertanian yang hadir meminta agar CropLife juga turut membantu melakukan edukasi yang simultan, terkait Keselamatan kerja petani.

Sehingga tidak asal pestisida dipakai, tapi tidak paham kegunaanya agar maksimal untuk apa dan cara memakai yang aman seperti apa.

Selain Agung, Rizky yang menjadi Stewardship dari perusahaan Sygenta juga menjelaskan, bahwa saat ini petani mulai sedikit dmei sedikit memahampi tentang butuhnya keamanan diri, bukan hanya keamanan pangan.

"APD atau alat pelindung diri sifatnya wajib, Karena itu petani harus memperhatikan keamanan dirinya. Ada alat standar, yang kami siapkan, perusahaan pestisida juga harus peka, misalnya memberikan bonus kalau membeli produk mereka, sehingga keamanan petani juga terjaga," ungkap dia.

Tugasnya sebagai steward, lanjut Rizky, adalah untuk mengurangi risiko dari pengguna, penjual, dan juga konsumen pangan. Dia mencontohkan, dengan ditempatkannya Pestisida satu ruangan dengan hasil pangan.

"Ini perlu diingatkan terus, diedukasi," paparnya.

Untuk mempermudah geraknya, dia pun memberikan lima aturan emas yang tujuannya untuk penanganan pestisida yang aman. Mulai dari pertama memahami label yang ada di kemasan, kedua adalah dengan penganan secara hati-hati baik saat mencampur ataupun menyemprotkan.

Kemudian yang ketiga merawat sprayer dengan baik, sehingga penyemprotan bisa maksimal dan tepat guna. Setelah itu, yang keempat adalah petani harus terus membersihkan diri setelah menggunakan pestisida.

CropLife Indonesia bersama aplikasi Karsa terus bergerak untuk memantapkan perkembangan pertanian di Indonesia menjadi lebih baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News