CSIS Luncurkan Dashboard untuk Memotret Tren Ujaran Kebencian di Twitter

Peneliti CSIS Alif Satria menambahkan, meski berangkat dari tiga minoritas tersebut, CSIS memiliki tujuan untuk memperluas cakupan agar dapat menjangkau kelompok etnis Papua, umat Kristen di Indonesia, dan kelompok-kelompok lain yang sering menjadi target ujaran kebencian.
Platform sosial media yang menjadi sumber data dari dashboard ini adalah platform Twitter.
Hal ini didasari hasil penelitian Simon Kemp yang berjudul 'Digital 2020: Indonesia'.
Penelitian Simon menunjukkan bahwa tingkat engagement (keterlibatan, interaksi, dan pengaruh) Twitter menduduki peringkat kedua tertinggi di Indonesia dibanding platform lainnya (Instagram, Facebook, YouTube, dan lain-lain).
Twitter juga menempati peringkat kedua berdasarkan lama durasi kunjungan yang dilakukan oleh pengguna.
Atas temuan-temuan tersebut CSIS menetapkan Twitter sebagai platform yang digunakan untuk mengumpulkan data.
"Tentu saja kami ada keinginan untuk ekspansi ke platform-platform lain," pungkas Alif Satria.(Antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
CSIS meluncurkan dashboard untuk memotret tren ujaran kebencian di platform daring, khususnya Twitter
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Non-Database BKN Diusulkan jadi PPPK Paruh Waktu, Daftar Nama Keluar
- Ketua Forum Honorer Bersuara Lantang, Menolak jadi PPPK Paruh Waktu
- BSKDN Kemendagri & Taspen Life Teken Komitmen Perlindungan Sosial bagi ASN
- Honorer 8 Tahun Bekerja Ikut Seleksi PPPK, Dicoret gegara Tergiur Uang Haram
- Persaingan Ketat Seleksi PPPK Tahap 2, Ini Datanya, Tetap Semangat ya
- Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak TNI, Komnas HAM: Maksudnya Apa?