Cuaca Buruk, Petani Tembakau Terpuruk

Cuaca Buruk, Petani Tembakau Terpuruk
Cuaca Buruk, Petani Tembakau Terpuruk

KOTA-Cerita sedih petani tembakau tahun ini terus berlanjut. Setelah gagal tanam selama beberapa bulan karena hujan terus mengguyur, kini mereka kembali murung meski sudah panen. Mengapa? Di samping hasil panen tembakau yang kurang memuaskan, proses pengeringannya pun juga lama.

Proses pengeringan yang terlampau lama berpotensi mengurangi kualitas tembakau. Akibatnya, daya jual tembakau pun menjadi rendah. Terlebih jika harus bersaing dengan daerah penghasil tembakau lain yang hasil panennya memuaskan.

Hannan, salah seorang petani tembakau di Desa Panggung, Kec Kota Sampang mengungkapkan kegelisahannya. Dia mengaku harus menanggung kerugian yang cukup besar jika penjualan hasil panennya di gudang tak sesuai harga yang diharapkannya. Terlebih dia harus menutupi banyak kerugian yang disebabkan cuaca buruk. Panggung merupakan salah satu titik rawan banjir di Sampang yang lahan pertaniannya banyak ditanami tembakau.

"Saya banyak keluarkan modal. Kalau harganya anjlok saya benar-benar rugi Mas. Soalnya, waktu tanam tembakau pertama lahannya kemasukan air saat banjir. Terpaksa saya beli bibit baru lagi," ungkapnya.

KOTA-Cerita sedih petani tembakau tahun ini terus berlanjut. Setelah gagal tanam selama beberapa bulan karena hujan terus mengguyur, kini mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News