Cuaca Ekstrem dan Garam Mak-Mak

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Cuaca Ekstrem dan Garam Mak-Mak
Hujan disertai petir. Foto ilustrasi: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Terdapat lebih dari 3.800 penerbangan dari maskapai-maskapai AS yang dibatalkan akibat badai musim dingin Elliot. Gangguan dalam lalu lintas penerbangan akibat Elliot diperkirakan masih akan berlanjut hingga fase perjalanan liburan tahun baru pada akhir pekan ini.

Suhu dingin pun mengganggu operasional pembangkit listrik. Ratusan ribu warga yang tersebar di sejumlah wilayah AS harus menghadapi pemutusan aliran listrik.

Miliarder Bill Gates sudah mengingatkan jauh-jauh hari bahwa ada bencana yang tidak kalah serius ketimbang Covid-19. Dalam bukunya ‘’How to Avoid Climate Disaster’’ (2021), Gates mengingatkan bencana selanjutnya setelah Covid-19 adalah bencana lingkungan.

Hal itu terjadi karena manusia ugal-ugalan dalam memakai energi yang tidak terbarukan atau non-renewable energy. Satu mantra yang menjadi andalah Gates ialah “dari 51 miliar ton menjadi nol”.

Artinya, sekarang ini produksi emisi karbon yang merusak atmosfer setiap tahun sebanyak 51 miliar ton. Kalau mau menyelamatkan Bumi, tidak ada pilihan lain kecuali menghapus total emisi karbon menjadi nol.

Tentu itu pilihan sulit karena produser karbon terbesar dunia adalah negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat. Negara-negara miskin memproduksi karbon sangat sedikit karena penggunaan energinya juga terbatas.

Gates menyimpulkan penghasilan dan penggunaan energi berjalan seiring. Masyarakat di negara-negara yang mengonsumsi sedikit energi per kapita memiliki pendapatan per kapita terendah.

Hal itu terjadi di negra-negara Afrika yang tidak mempunyai cukup pasokan listrik.

Mak-mak di Jakarta bisa protes kalau suplai garam kosong gegara diborong oleh Pemprov DKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News