Cuaca Ekstrem dan Garam Mak-Mak

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Cuaca Ekstrem dan Garam Mak-Mak
Hujan disertai petir. Foto ilustrasi: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Menurut ramalan BMKG, cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Jakarta dan sejumlah kota lain akan dimulai pada hari ini hingga Tahun Baru 2023.

Cuaca ekstrem di Jakarta dan kota lain akan menimbulkan hujan berintensitas lebat hingga sangat lebat sampai 2 Januari 2023.

Pada 21 Desember 2022, BMKG merilis potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga 1 Januari 2023. Informasi tersebut berkaitan dengan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Menurut analisis cuaca terkini, kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan.

Cuaca ekstrem menjadi masalah internasional yang bisa membawa dampak serius di seluruh dunia. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menyetujui deklarasi keadaan darurat di Negara Bagian New York.

Hal itu menyusul dampak parah yang dialami wilayah tersebut akibat badai musim dingin Elliot. Presiden Biden memerintahkan bantuan pemerintah federal untuk melengkapi upaya tanggap negara bagian dan lokal karena kondisi darurat akibat badai musim dingin parah yang dimulai pada 23 Desember 2022 terus berlanjut.

Salju menyelimuti lingkungan, Ahad, 25 Desember 2022. Jutaan orang berjuang melawan cuaca beku yang telah menewaskan sedikitnya 50 jiwa di seluruh Amerika.

Sebagian besar korban Elliot berada di New York. Cuaca beku itu diperkirakan akan merenggut lebih banyak nyawa setelah menjebak beberapa penduduk di dalam rumah dengan timbunan salju dan mematikan listrik ke beberapa ratus ribu rumah dan bisnis.

Mak-mak di Jakarta bisa protes kalau suplai garam kosong gegara diborong oleh Pemprov DKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News