Cucu Soekarno: Jangan Sekadar Parade Perempuan Berkebaya

Cucu Soekarno: Jangan Sekadar Parade Perempuan Berkebaya
Anggota Komisi X DPR RI, Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno atau lebih dikenal dengan Puti Guntur Soekarno terkait Peringatan Hari Kartini pada kegiatan Lokakarya Politik dengan tema “Kemajuan Perempuan sama dengan Kemajuan Peradaban Bangsa” di Aula MUI Depok, Jawa Barat, Minggu (24/4). FOTO: DOK.PRI for JPNN.com

Padahal, kata dia, Bung Karno sejatinya sudah melakukan kajian mendalam atas surat-surat Kartini. Kemudian menurunkannya dalam enam buah artikel tentang perempuan Indonesia dalam buku berjudul “Sarinah”.

Ia menjelaskan, catatan-catatan Soekarno tentang perempuan itu, bahkan sudah dijadikan bahan ajar dalam kursus-kursus perempuan di awal kemerdekaan. Buku Sarinah terbit pertama kali tahun 1947, itu terdiri atas 6 bab, setebal 329 halaman.

Bab 1 - Soal Perempuan; Bab 2 – Laki-laki dan Perempuan; Bab 3 – Dari Gua ke Kota; Bab 4 – Martiarchart dan Patriarchat; Bab 5 – Wanita Bergerak; dan Bab 6 – Sarinah dalam Perjoangan Republik Indonesia.

“Buku Sarinah karya Bung Karno adalah lampu pijar bagi bangsa ini untuk memahami posisi kaum perempuan Indonesia. Bung Karno berupaya mengungkapkan makna kemerdekaan dan kesetaraan perempuan “ala” Indonesia, bukan yang lain,” tegasnya.

Lebih jauh, Puti berharap ada sebuah gerakan yang tidak hanya berbunyi setahun sekali, tetapi menjadi pergerakan kaum perempuan dalam membangun Indonesia. Menurutnya, perempuan tidak bisa hanya berpuas karena perempuan Indonesia sudah mengeyam pendidikan tinggi, sudah tidak terkungkung lalu selesailah persoalan perempuan.

Ia mengingatkan penghancuran identitas dan martabat perempuan akibat pengaruh ekonomi, politik dan budaya sampai hari ini tetap ada. Dengan demikian, peringatan Hari Kartini tidak sekadar parade perempuan berkebaya.

Lebih dari itu, kata dia, ada grafik yang terukur tentang peran perempuan terdidik dalam membangun peradaban bangsa di tengah tamansarinya peradaban dunia. “Itulah sejatinya perempuan Indonesia,”ujarnya.(fri/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News