Cukur sebagai Ungkapan Syukur untuk Eks Wali Kota Jogja Tangkapan KPK

Cukur sebagai Ungkapan Syukur untuk Eks Wali Kota Jogja Tangkapan KPK
Salah satu aktivis Dodok Putra Bangsa mencukur rambut di depan Balai Kota Yogyakarta, Sabtu (4/6). Aksi cukur rambut itu sebagai bentuk rasa syukur atas ditangkapnya eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti oleh KPK. Foto: M. Syukron Fitriansyah/JPNN.com.

Helai demi helai rambut pegiat ‘Jogja Ora Didol’ itu dipangkas oleh rekan seperjuangannya.

Dodok yang terlihat mengenakan surjan itu juga memanjatkan harapan-harapannya demi kesejahteraan masyarakat Yogyakarta.

“Ini sebagai pengingat saja, saya melepaskan mahkota, memulai hal baru karena dalam mahkota ada otak yang harus digunakan dengan benar untuk menyejahterakan rakyat," kata Dodok.

Haryadi Suyuti yang memimpin Kota Jogja selama dua periode itu mengakhiri jabatannya pada 22 Mei 2022.

Namun, KPK menangkap mantan ketua DPD Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut pada Kamis (2/6).

Pada masa kepemimpinan Haryadi Suyuti di Jogja, pembangunan hotel di Kota Gudeg itu begitu marak.

Hal tersebut mendorong Dodok dan rekan-rekannya melakukan sejumlah aksi penolakan dan menggemakan ‘Jogja Ora Didol’ yang artinya Jogja tidak dijual.

Dodok bukan hanya aktivis, melainkan juga terdampak maraknya pembangunan hotel di kotanya. Sumur rumahnya di Miliran, Jogja, tiba-tiba kering karena pembangunan hotel.

Dodok Putra Bangsa menggelar syukuran atas langkah KPK menangkap eks Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Cukur rambut itu sebagai cara Dodok membayar nazarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News