Curi Motor, Tewas Dibenam Dalam Parit

Curi Motor, Tewas Dibenam Dalam Parit
Curi Motor, Tewas Dibenam Dalam Parit
Karena panik, pelaku kemudian malah masuk ke halaman SMPN 21 yang tak jauh dari lokasi. Para pekerja dan puluhan warga kemudian melakukan pengepungan. Pelaku tak bisa kabur dari halaman sekolah. "Suhery langsung menabraknya hingga keduanya terjatuh. Warga setempat pun berdatangan dan langsung memukuli pelaku," cetusnya.

Pelaku sempat melakukan perlawanan hingga terjadi saling pukul. Warga yang emosi langsung mengeroyoknya dan diarak dari SMPN 21 menuju stasiun angkot 54. "Pelaku sempat melawan lagi, kemudian pelaku dibenamkan di dalam parit dan mati seketika. Kurasa matinya karena meminum air parit," kata Nasib.

Dengan kondisi kepala dan mulutnya sudah mengeluarkan darah, pelaku dibawa ke rumah sakit umum H Adam Malik sekitar pukul 12.00 WIB. "Dari kantong pelaku terdapat kunci T dan uang sebanyak Rp1.000. Kalau dibilang, pelaku nekat melakukan pencurian karena nggak ada uang, " bebernya.

Warga sekitar yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan, kalau aksi main hakim sendiri tersebut dikarenakan maraknya aksi pencurian di wilayah mereka. Sedangkan pihak kepolisian lamban untuk mengungkap pelaku curanmor. "Karena kesal terhadap pelaku yang mencoba melawan dan polisi lamban mengungkap kasus curanmor yang marak, makanya kami lakukan aksi main hakim sendiri," kata pria paruh baya tersebut.

MEDAN- Masyarakat tampaknya semakin terbiasa bertindak main hakim sendiri untuk para pencuri. Seperti yang terjadi di Kelurahan Simalingkar B, Kecamatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News