Daerah Diminta Berkontribusi Renovasi Stadion Untuk Piala Dunia U-20
Kemudian, Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), dan Stadion I Wayan Dipta (Bali).
Namun, enam stadion tersebut belum disetujui oleh FIFA.
Otoritas sepak bola dunia itu baru akan datang memantau langsung ke Indonesia pada September mendatang.
Gatot mengatakan, kemenpora telah menggelar rapat bersama keenam daerah yang akan menjadi venue dan meminta mereka menyatakan komitmennya dalam renovasi stadion.
"Kemarin juga saya kirim surat untuk memastikan komitmen mereka itu apa-apa saja dan harapannya. Jawaban kami tunggu sampai Senin," ujar Gatot.
Sebelumnya, Direktur Prasarana Strategis Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, mengungkapkan, Kementerian PUPR hingga saat ini belum bisa membuat rencana anggaran persiapan pembangunan dan renovasi stadion Piala Dunia U-20 2021, jika belum ada Instruksi Presiden (Inpres).
"Ya belum ada (rencana anggaran), kan penugasannya belum ada. Mau merencanakan apa? DI Inpres itu dijelaskan pendanaannya bagaimana dan menangani apa," kata dia.
Menurutnya, inpres penting karena bakal menjadi petunjuk dan dasar penugasan untuk menentukan stadion-stadion mana yang perlu dibangun maupun direnovasi oleh Kementerian PUPR.
Kemenpora meminta daerah-daerah yang wilayahnya direkomendasikan sebagai tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20, ikut berkontribusi merenovasi stadion.
- Kebijakan Gas Murah Dinilai Memberatkan APBN & Bisa Menghancurkan Industri
- Kemenpora & Bappenas Dorong Pemuda Berjejaring untuk Keberlanjutan Kebijakan SDM
- Indonesia Terpilih Jadi Tuan Rumah World Championships, Pengurus Gymnastics Laporkan Persiapan ke Menpora Dito
- Menpora Dito: Pencapaian Tim Uber Indonesia Sudah Melampaui Target
- Menpora Dito Dukung Voice of Baceprot Tampil di Festival Musik Paling Bergengsi di Dunia
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T