Dahlan Enggan Komentari Rencana Jokowi Beli Ulang Indosat

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan enggan berkomentar banyak terkait rencana calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo yang berkeinginan membeli kembali Indosat.
Dahlan merasa tak punya kapasitas untuk mengomentari pernyataan tersebut. Terlebih, saat ini Indosat bukan lagi menjadi bagian dari perusahaan pelat merah.
"No comment, karena itu (Indosat-red) sudah tidak menjadi BUMN lagi saat ini," tutur Dahlan di Jakarta, Senin (23/6).
Mengenai apakah pemerintah harus membeli kembali Indosat, mantan Dirut PLN ini menyerahkan keputusan sepenuhnya pada pemerintah. "Terserah pemerintah saja," seru Dahlan.
Pertanyaan terkait penjualan Indosat di era Presiden Megawati Soekarnoputri, dilayangkan oleh Prabowo Subianto pada Jokowi, saat debat Capres Minggu (22/6) malam. Prabowo menanyakan persoalan itu sekaligus langkah yang akan ditempuh ke depan.
okowi menjelaskan bahwa penjualan Indosat dilakukan karena ada latar belakang krisis dan Indonesia dibebani untuk membayar utang ke Dana Moneter Internasional (IMF).
Menurutnya, saat itu krisis juga berimbas ke APBN. Dia pun menegaskan bahwa saat Indosat dijual, ada klausul-klausulnya.
Karenanya, ia melanjutkan, ke depan Indosat harus dibeli kembali. "Kita ambil saham itu dan menjadi milik kita lagi," tegas mantan Wali Kota Solo itu. (chi/jpnn)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan enggan berkomentar banyak terkait rencana calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lepas Ekspor Lunch Box dari Kayu Sengon, Menhut: Ini yang Diinginkan Prabowo
- Khofifah Menginisiasi Sinergi Ekonomi Nasional, Jatim Jadi Motor Penggerak Pembangunan Daerah
- Nurhasan Ungkap Pengalaman Tidak Nyaman Saat Rumahnya Digeledah KPK
- Staf PDIP Buka Duka Keluarga Akibat Kasus Harun: Anak Trauma Dituduh Anak Koruptor
- Kusnadi Buka Suara Soal Titipan Tas dan Koper dari Harun Masiku
- Pelaku Curanmor Ini Sudah 6 Kali Beraksi di Pesanggrahan, Akhirnya Ketiban Sial, tuh Lihat