Dahlan Iskan: Bahasa Bola Bukan Gas Air Mata

Dahlan Iskan: Bahasa Bola Bukan Gas Air Mata
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan seusai pertandingan antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/pras.

jpnn.com, JAKARTA - Tragedi Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur sesuai laga Arema FC vs Persebaya akhir pekan lalu, mengingatkan Dahlan Iskan pada mantan Wakil Ketua MPR RI EE Mangindaan.

Dahlan teringat ketika pangkat Mangindaan masih kolonel dan menjabat komandan Korem Surabaya.

Dahlan Iskan: Bahasa Bola Bukan Gas Air MataIlustrasi - Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

"Dia tentara yang cinta sepak bola, luar dalam," demikian dikutip dari tulisan Dahlan berjudul Kanjuruhan Mangindaan, Disway edisi Selasa (4/10).

Dia menilai eks menteri perhubungan itu tidak menggunakan sepak bola untuk pansos. Darah dagingnya memang sepak bola.

Mangindaan juga menghayati pemain bola itu kebanyakan dari keluarga miskin. Dia juga tahu persis bagaimana orang itu kalau sudah gila bola. Mereka bisa menggadaikan celana untuk menonton bola.

"Juga bisa mencegat truk untuk menuju stadion secara gratis. Kadang truk itu ternyata berbelok ke arah lain. Lalu cari truk berikutnya," lanjut Dahlan mengisahkan.

Dahlan teringat ketika Mangindaan beraksi saat laga Persebaya lawan PSM Makassar di Stadion 10 November Surabaya beberapa tahun silam. "Itu mirip Persebaya vs Arema sekarang," tulisan Dahlan.

Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania mengingatkan Dahlan Iskan pada EE Mangindaan. Ini soal bahasa bola, bukan gas air mata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News