Truk 110 Tahun

Oleh: Dahlan Iskan

Truk 110 Tahun
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya pun menjelaskan: itulah jalan penyelamat. Kalau rem Anda blong, Anda harus mengarahkan kendaraan masuk ke jalan darurat itu. Agar tidak menabrak kendaraan lain.

Dalam posisi tol menurun, kendaraan yang remnya blong akan melaju kian kencang. Apalagi kalau kendaraannya berat.

Saya pernah mengalami yang seperti itu. Yakni saat mengendarai Tucuxi –mobil listrik pertama saya itu– menuruni lereng Gunung Lawu sebelah timur. Remnya blong. Tucuxi kian laju. Tidak ada jalan darurat seperti di jalur Boyolali-Semarang.

Saya pun melihat banyak orang di depan sana. Maka saya putuskan mendadak: membanting setir Tucuxi. Saya tabrakan mobil itu ke tebing berbatu. Biarlah saya sendiri yang celaka. Jangan orang banyak itu. Kisah selebihnya mungkin Anda sudah tahu.

Hukuman 110 tahun penjara pekan lalu itu dijatuhkan akibat sopirnya mengabaikan jalan darurat seperti itu.

Saya akan meneruskan kisah ini. Bukan takut dianggap hanya bisa menulis pendek.

Memang kisahnya sendiri belum selesai. Janganlah memperpendek tulisan kalau tidak bisa dipendekkan.

Jangan pula memanjangkan tulisan kalau bisa ditulis pendek.

Ada cerita Dahlan Iskan tentang hukuman 110 tahun dipenjara. Ini bisa menjadi pelajaran buat pengguna tol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News