Dahlan Siap Tanggung Risiko
Bila Keputusan Soal Listrik Dianggap Salah
Jumat, 26 Oktober 2012 – 02:47 WIB
"Memang masih ada yang mengalami. Menurut beliau (Dahlan, Red), ada oknum di DPR yang minta jatah," kata Dipo di kompleks Istana Presiden, Kamis (25/10).
Praktik minta jatah itu terjadi ketika proses persetujuan penyertaan modal negara (PMN). "Beliau berterima kasih adanya surat itu untuk mendorong jajaran direksi tidak melayani bila ada bujukan, permintaan, atau tekanan permintaan jatah. Itu baik-baik saja," ujar Dipo.
Lantas, siapa oknum yang meminta jatah itu? Dipo menyatakan, seyogianya pemerintah tidak menyebutkan. Lebih baik diungkap dalam proses hukum.
Di sisi lain, Dahlan menuturkan, pemberitahuan dirinya kepada Seskab merupakan salah satu bentuk laporan. Menurut dia, BUMN berupaya menghindari praktik minta jatah itu. "Saya bangga dengan direktur BUMN yang bisa menghindari semua itu. Saya bangga banget. Mereka berhasil," katanya.(owi/fal/dyn/pri/c5/ca)
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan siap menjelaskan laporan tentang inefisiensi di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dia
BERITA TERKAIT
- Warga Mesir Ingin Menduniakan Bahasa Indonesia, Animonya Tinggi
- Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun
- Tertimbun Longsor, Jalan Penghubung Kota Padang-Bukittinggi Terputus
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian
- Galangan Kapal Milik Panji Gumilang Disegel, Alvin Lim Merespons