Dalam 7 Hari, Pos Indonesia Salurkan Bansos Tunai di Jakarta Mencapai 95 Persen

Dalam 7 Hari, Pos Indonesia Salurkan Bansos Tunai di Jakarta Mencapai 95 Persen
Warga menerima bantuan sosial tunai (BST) Kemensos RI. Foto: Humas Kemensos.

Hal itu menunjukkan keseriusan Pos Indonesia dalam mencegah penularan virus covid-19.

"Dalam penyalurannya, Pos Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Satgas Covid-19, dan pihak keamanan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," jelas Charles.

Kepala Kantor Pos Regional II, Arifin Muchlis, mengatakan bahwa Pos Indonesia ingin menyalurkan BST dengan cepat karena saat ini masyarakat sangat membutuhkan uang bantuan sosial tunai ini.

“Penyaluran bantuan sosial tunai di wilayah Jakarta ini menjadi daerah yang langsung mendapat pemantauan dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta, sehingga kami harus menyalurkan ini secara cepat dan tepat sasaran,” jelas Arifin.

Sementara itu, dalam hal validitas data KPM, Pos Indonesia melakukan pembaruan data secara berkala kepada Kemsos serta juga menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bersama-sama mengawal validnya data PKM, memastikan kesesuaian jumlah, dan ketepatan waktu penyaluran BST.

"BPKP dari sisi akuntabilitas meyakinkan bahwa prosedur yang dijalankan oleh Kemensos benar-benar disosialisasikan oleh lembaga di bawahnya termasuk provinsi, hingga tingkat paling bawah, (yang kemudian) dikomunikasikan dengan mitra yang menyalurkan," ujar Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, Samono.

Setiap KPM mendapatkan BST senilai Rp300.000. Untuk bulan ini, KPM mendapatkan Rp600.000, gabungan dari Mei dan Juni.

Syarat untuk bisa menerima bantuan dari program Kemensos ini masih sama seperti sebelumnya, yakni menunjukkan KTP dan KK asli.

Tahun ini, Kementerian Sosial menyalurkan BST secara serentak melalui PT Pos Indonesia dengan target 10 juta KPM dan anggarannya Rp 12 triliun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News