Dalam Kasus Mirna Psikiatri Klaim Motif Sakit Hati Sangat Kecil

Dalam Kasus Mirna Psikiatri Klaim Motif Sakit Hati Sangat Kecil
Darmawan Salihin saat membawa foto jenazah anaknya, Wayan Mirna Salihin yang diduga tewas karena diracun sianida. Foto dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Psikiatri Forensik, Firmansyah mengatakan bahwa kecil kemungkinan Jessica Kumala Wongso merencanakan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin berdasarkan motif sakit hati.

Firmansyah mengatakan hal tersebut, berdasarkan keterangan Psikiatri RSCM Natalia Widiawasih, yang ada dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Jessica tidak mengalami permasalahan gangguan kejiwaan yang cukup berat," kata Firmasyah dalam sidang perkara Mirna di PN Jakarta Pusat, Kamis (15/9) malam.

Dalam BAP, disebutkan bahwa yang membuat Jessica membunuh Mirna karena dinasihati untuk memutuskan sang pacar, Patrick.

"Sulit untuk dimengerti kalau itu bisa terjadi. Kalau pencetusnya sakit hati karena diberikan nasihat. Kalau dilihat dari skala stresnya itu tidak. Karena (hasil tes kejiwaan Jessica) kalusal ini paling ringan dan paling cepat hilang stresnya," ‎lanjut Firmansyah.

Dia mengatakan bahwa Jessica memiliki kendali diri yang baik. Sehingga, seandainya Jessica membunuh Mirna, maka motivasinya pun harus besar pula.

"Intinya tidak ditemui (adanya kemungkinan karena sakit hati) dan saya tidak bisa menggugat karena ada suatu hubungan yang tidak baik. Dan kalau tidak salah itu juga kesimpulan dari dr Natalia," tandas dia. (Mg4/jpnn)‎

JAKARTA - Psikiatri Forensik, Firmansyah mengatakan bahwa kecil kemungkinan Jessica Kumala Wongso merencanakan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News