Dalam Lift

Oleh Dahlan Iskan

Dalam Lift
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Itu pun belum tentu menularkan virus. Asal kita tidak memindahkan virus itu dari tangan kita ke mulut, hidung, atau mata kita. Misalnya karena secara reflek kita mengusapkan tangan itu ke mulut, hidung, atau mata.

Nama Profesor Kenneth mendapat kepercayaan di Hong Kong. Ternyata ialah salah satu dokter yang sempat menangani Profesor Liu Jianlun saat profesor dari Guangzhou itu menjadi penular SARS terbesar ke seluruh dunia.

Yakni ketika Profesor Liu pergi ke Hong Kong. Ia harus menemani istrinya untuk menghadiri perkawinan salah satu sepupunya.

Padahal saat itu sang profesor sudah merasa kurang enak badan. Yakni setelah berhari-hari menangani pasien di salah satu rumah sakit di Guangzhou.

Malam itu Profesor Liu tinggal di Hotel Metropole, Kowloon, Hong Kong. Banyak orang memilih Metropole karena tarifnya lebih murah dari hotel di Pulau Hong Kong.

Ibarat New York, Kowloon adalah daerah Queens-nya, sedangkan Pulau Hong Kong adalah Manhattan-nya. Metropole adalah hotel bintang tiga yang favorit saat itu.

Selesai menghadiri perkawinan Profesor Liu tidak kuat lagi. Ia berjalan menuju rumah sakit di dekat hotel. Di situlah diketahui Profesor Liu terkena SARS.

Sebanyak 16 orang yang semuanya tinggal di lantai 9 Hotel Metropole tertular. Mereka pulang ke negara masing-masing. Tertular SARS. Dan menularkannya.

Sejak kasus Hotel Metropole itulah lift menjadi sorotan tajam. Kemungkinan besar sang profesor batuk berat di dalam lift. Kemungkinan ada air liur yang menempel di lift.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News