Dalami Kemungkinan Malaysia Airlines Dibom Teroris

Dalami Kemungkinan Malaysia Airlines Dibom Teroris
Malaysia Airlines. FOTO: getty images

jpnn.com - DUA nama dalam manifest yang ternyata tak ikut dalam penerbangan Malaysia Airlines (MAS) bernomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu (8/3) dini memang mengejutkan.

Dugaan pencurian paspor oleh dua penumpang yang ikut dalam penerbangan itu menimbulkan kecurigaan bahwa kecelakaan pesawat itu bentuk terorisme. 

Bahkan, pengamat penerbangan yang juga editor di laman airlineratings.com, Geoffrey Thomas menduga pesawat MH370 tiba-tiba meledak di udara. Alasannya, karena tidak ada panggilan mayday yang dibuat pilot sebagai tanda kondisi darurat.

Seperti diwartakan The Age Australia, Thomas yang telah terlibat di industri penerbangan selama 35 tahun itu menambahkan, spekulasi tentang adanya ledakan itu bisa jadi karena ulah teroris yang membawa bom ke dalam pesawat.

Pemerintah Malaysia pun angkat bicara soal kemungkinan pesawat Malaysia Airlines jadi korban pembajakan. "Tidak ada informasi bahwa pesawat ini dibom atau mengalami serangan teroris. Tapi kami akan mempelajari kemungkinan ini,"  kata Plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein seperti dikutip Sidney Morning Herald.

Dua orang yang namanya muncul dalam manifest penumpang pesawat celaka itu adalah Luigi Maraldi, 37. Dia adalah warga Italia, dimana saat kecelakaan terjadi dia sedang liburan di Thailand dan baik-baik saja. 

Seorang yang lainnya adalah Christian Kozel, seorang WN Austria. Ternyata, Kozel yang berusia 30 tahun itu dalam kondisi baik-baik saja di Austria. (sidneymorningherald/mas)

DUA nama dalam manifest yang ternyata tak ikut dalam penerbangan Malaysia Airlines (MAS) bernomor penerbangan MH370 rute Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News