Dalami Permasalahan UMKM di Kawasan Wisata, Ibas Raih Gelar Doktor dari IPB

Dalami Permasalahan UMKM di Kawasan Wisata, Ibas Raih Gelar Doktor dari IPB
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas saat menjalani sidang disertasi untuk gelar S3 dari IPB, Kamis (10/6). Foto: tangkapan layar Zoom/dok Partai Demokrat

jpnn.com, JAKARTA - Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) resmi menyandang gelar doktor setelah dinyatakan lulus sempurna (cumlaude) oleh para penguji dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/6).

Mempertahankan disertasinya dalam sidang promosi doktor, Ibas mengusulkan pentingnya strategi pembiayaan dan investasi yang mengandalkan data-data empiris dan pemodelan statistik demi mengembangkan daerah pariwisata terpadu.

Berbekal data dan pemodelan statistik, Ibas mengusulkan peningkatan investasi dapat jadi strategi mendanai berbagai program pengembangan kawasan pariwisata terpadu sehingga beban biaya itu tidak sepenuhnya ditanggung oleh APBN dan APBD.

"Strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pengembangan pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan pariwisata Labuan Bajo disusun dengan melibatkan pandangan para pakar dan pemangku kebijakan," usul Ibas saat memaparkan isi disertasinya sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis Partai Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis (10/6).

Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang jadi tempat Ibas mendalami masalah pembiayaan investasi sebagaimana tertulis dalam disertasinya. Lebih lanjut, dalam disertasinya Ibas menerangkan lima tujuan dari hasil penelitiannya.

Tujuan pertama, mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan memetakan kendala yang dihadapi mereka. Kedua, menganalisis kinerja keuangan para pelaku usaha. Ketiga, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pelaku usaha.

Keempat, menganalisis estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian dan kesejahteraan. Kelima, merumuskan strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo. 

Data dalam penelitian ini diperolehnya dari hasil wawancara menggunakan kuesioner terhadap 221 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Dalam disertasinya, Ibas mengusulkan solusi bagi pengembangan daerah pariwisata terpadu, termasuk para pelaku UMKM setempat

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News