Dalang Teror Poso Berhasil Lolos

Dalang Teror Poso Berhasil Lolos
Dalang Teror Poso Berhasil Lolos
Dua tersangka terakhir yang diamankan Densus 88 memang terkait langsung dengan Santoso. "Yasin ini mengetahui soal pelatihan kelompok ini di hutan-hutan Poso. Termasuk pelatihan membuat bom," kata Boy. Sedangkan Khalid yang tertembak juga mengenal Santoso. "Ini keterangan dari tersangka yang masih hidup," kata mantan kanit negosiasi Densus 88 Polri ini.

Kelompok Santoso terhubung dengan kelompok Badri-Thorik yang digulung di Depok dan Solo bulan lalu. "Mereka berbeda kelompok, namun berlatih bersama," kata Boy. Santoso dinobatkan sebagai qoid atau jenderal lapangan di kelompok ini. Dia juga disebut sebagai pimpinan mujahidin Indonesia Timur.        

Terpisah, Koordinator Kontras Haris Azhar menilai operasi Densus di Poso tak didukung pemerintah daerah. "Ada salah kelola. Pemerintah membiarkan kelompok-kelompok ini berkembang. Akibatnya bukan deradikalisasi melainkan re-radikalisasi," katanya.

Dia mencontohkan saat penggerebegan Sabtu (3/11) lalu. Warga justru ramai-ramai menghambat polisi. "Mereka menganggap polisi sebagai lawan. Ini bukti simpati warga justru pada kelompok-kelompok ini," katanya. (rdl/ca)

JAKARTA - Upaya Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri menangkap Santoso alias Abu Wardah di Poso menemui jalan buntu. Setelah berjalan dua minggu,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News