Dalil Putin Dinilai Absurd, Benarkah Ukraina Dikuasai Nazi?
Ketika Putin meminta "pasukan penangkal" (baca: nuklir) Rusia untuk disiagakan penuh, semakin banyak kalangan yang meragukan kondisi kejiwaannya.
"Saya tak akan menilai stabilitas mentalnya, tapi saya akan memberi tahu Anda… Retorika, tindakan, pembenaran yang dia buat atas tindakannya tentu sangat memprihatinkan kami," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki tentang Putin saat wawancara di televisi pekan lalu.
Namun, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak percaya dengan spekulasi bahwa Putin, yang disebutnya seorang otokrat, sudah kehilangan akal sehat.
"Kita harus paham bahwa otokrat tidak bertindak dengan aturan yang sama dengan kita," kata dia, Senin (7/3).
Terlepas dari opini dan analisis tentang kejiwaan Putin, dunia kini menebak-nebak apa yang akan dia lakukan selanjutnya.
Mengingat pertempuran masih terjadi dan tak secepat yang diperkirakan sebelumnya, banyak kalangan menilai bahwa perang Rusia-Ukraina bakal berlangsung lama.
Jika itu yang terjadi, kita berharap konflik tersebut tidak menyeret negara-negara lain, terutama di belahan Barat, yang dapat mengancam perdamaian dunia. (ant/jpnn)
Salah satu dalil Presiden Rusia Vladimir untuk menginvasi Ukraina adalah untuk membersihkan ideologi Nazi di negara tersebut, benarkah klaim tersebut atau justru Putin yang tak beres kejiwaannya?
Redaktur & Reporter : Adil
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Dunia Hari Ini: Putin Meraih Suara Hampir 90 Persen dalam Pemilu Rusia
- Raih 87 Persen Suara, Vladimir Putin Unggul Telak di Pilpres Rusia
- Putin Sebut Rusia Selalu Siap untuk Perang Nuklir
- Berkunjung ke Rusia, Menpora Dito Bawa Surat dari Prabowo Subianto untuk Vladimir Putin