Dampak Bom Jakarta, Pemkot Ternate Berlakukan Wajib Lapor

Dampak Bom Jakarta, Pemkot Ternate Berlakukan Wajib Lapor
Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - TERNATE – Aksi terorisme keji di Kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat Kamis (14/1) menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate. Sebab, dalam waktu dekat akan ada agenda pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT), yang mendatangkan ribuan masyarakat asing.

Karena itu, Pemkot berencana akan memperketat pengamanan Kota Ternate dengan memberlakukan wajib lapor 1 x 24 jam bagi setiap tamu yang masuk ke Ternate.

“Siapa saja yang datang di lingkungan, RT dan kelurahan, wajib melapor ke petugas 1 x 24 jam. Ini akan diberlakukan dalam minggu depan,” ujar Penjabat Wali Kota Ternate, Idrus Assagaf seperti dilansir Harian Malut Post (Grup JPNN.com), Minggu (17/1).

Menurut Idrus, insiden bom bunuh diri yang diduga dilakukan jaringan ISIS tersebut menjadi musibah nasional. Karena itu, pihaknya akan terus mewaspadai gerakan ini dengan meningkatkan tingkat keamanan wilayah.

Dia juga menghimbau semua pihak agar tetap mengantisipasi adanya gerakan ini. Guna mewujudkan wajib lapor 1 x 24 jam tersebut, dalam waktu dekat akan melakukan pertemuan dengan Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkompimda) dan aparat pemerintah, mulai dari camat sampai RT/RW untuk mengaktifkan kembali wajib lapor.

“Saya percaya pihak keamanan telah mengantisipasi masalah ini, tapi harus ada ikhtiar dari masyarakat," tambahnya.

Pihak aparat juga bakal memperketat keamanan, termasuk dengan kunjungan wisatawan luar negeri untuk menyaksikan langsung Gerhana Matahari Total GMT) di Maluku Utara (Malut) pada Maret 2016 mendatang.(udy/tr-05/jfr/fri/jpnn)

TERNATE – Aksi terorisme keji di Kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat Kamis (14/1) menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Kota


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News