Dampak Hoaks soal COVID-19 Sangat Berbahaya, tetapi Masih Banyak yang Percaya

Dampak Hoaks soal COVID-19 Sangat Berbahaya, tetapi Masih Banyak yang Percaya
Menurut epidemiolog, Pemerintah Indonesia tidak mengikuti arahan pakar dalam menangani pandemi. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)

Dua minggu yang lalu, Gusman Suherman kehilangan ayahnya yang tertular COVID-19.

Komedian yang tinggal di Bandung, Jawa Barat tersebut mengatakan ayahnya termakan oleh hoaks.

"Almarhum bapak termakan hoaks yang katanya kalau ke rumah sakit akan di-COVID-kan," kata Gusman. 

"Efeknya ketika sakit, beliau enggak mau dibawa ke rumah sakit padahal kondisinya sudah lumayan buruk," kata Gusman yang juga 'podcaster' untuk 'Belagu Podcast'. 

Gusman tahu kalau banyak informasi yang salah soal COVID, termasuk teori konspirasi yang beredar. 

Awalnya ia tidak peduli jika ada yang percaya soal teori konspirasi. 

Tapi kini ia menjadi khawatir. 

"Saya khawatir kalau informasi ini sampai ke orang-orang yang malas mencari tahu kebenaran atau membaca, seperti grup di WhatsApp," ujarnya kepada ABC Indonesia.

Gusman tahu kalau banyak informasi yang salah soal COVID, termasuk teori konspirasi yang beredar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News