Dampak Mengerikan Metanol saat Dikonsumsi Manusia

Dampak Mengerikan Metanol saat Dikonsumsi Manusia
Ilustrasi Metanol. foto toksikologi

jpnn.com - MINUMAN keras (miras) oplosan terbukti merenggut nyawa banyak orang. Itu tak lepas dari kandungan metanol yang tinggi. Jika dikonsumsi oleh manusia, dapat terjadi intoksikasi metanol (keracunan metanol). Koordinator Laboratorium Clinical Skill Laboratory (CSL) Universitas Surabaya (Ubaya) dr Puri Safitri Hanum SpPD menyatakan, minuman keras terdiri atas kandungan etanol dan metanol.

Umumnya, miras oplosan yang dijual murah di pasaran lebih banyak mengoplos dengan metanol. Konsumennya pun biasanya dari kalangan ekonomi rendah. ''Kalau alkohol betulan seperti vodka dan sejenisnya mengandung etanol. Harganya jauh lebih mahal,'' katanya. 

Karena itu, miras oplosan yang mengandung metanol tentu sangat berbahaya. Sebab, metanol sejatinya tidak boleh dikonsumsi manusia. Sebab, metanol akan menghasilkan asam format sehingga mengakibatkan asisdosis metabolik. Yakni, gangguan ketika status asam-basa bergeser ke sisi asam akibat hilangnya basa atau retesi asam nonkarbonat dalam tubuh. 

Terhadap manusia normal, gejala klinis dapat mengakibatkan sesak, koma, bahkan meninggal. Bahkan, gejala klinis yang terjadi ketika orang meminum miras oplosan yang mengandung metanol sangat cepat. Tidak ada 30 menit, sudah terlihat gejala klinis. ''Memang sangat berbahaya,'' jelas perempuan yang juga praktik di RS Bhayangkara itu. 

Puri menuturkan, gejala klinis juga bisa mengakibatkan kebutaan. Namun, biasanya, sebelum sampai buta, orang tersebut sudah kehilangan nyawanya. 

Untuk pengobatannya, tutur dia, harus dilakukan pembongkaran asisdoksis metabolik dengan cara cuci darah. Hal itu bisa diupayakan jika penanganan medis tidak terlambat. ''Saya pernah mempunyai pasien yang akhirnya hidup karena masih nututi saat dibawa ke rumah sakit. Lalu, darahnya dicuci," ujarnya. (ayu/c20/ady/JPNN/pda)


Gejala klinis yang terjadi ketika orang meminum miras oplosan yang mengandung metanol sangat cepat. Tidak ada 30 menit.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News