Dampak Pandemi Corona, Sebagian Bisnis Grab Lumpuh
jpnn.com, JAKARTA - Grab, perusahaan aplikasi transportasi asal Malaysia mengakui pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, memberikan imbas terhadap kinerja perusahaan.
Kondisi itu, diibaratkan sebagai musim dingin yang panjang, sebagaimana dikutip dari Reuters, Minggu (17/5). Hasilnya, pendapatan Grab yang bersumber dari pengantaran orang dan barang berbasis aplikasi, ikut melorot.
Bahkan, Co Founder Grab Tan Hooi Ling mengungkapkan tengah mempersiapkan strategi menghadapi kemungkinan terburuk. Tentunya, Grab dalam kondisi ini mengharapkan uluran tangan investor utamanya, Softbank.
“Grab yang didukung oleh Softbank sedang mempersiapkan kemungkinan untuk 'musim dingin yang panjang'," ujar co-founder Tan Hooi Ling.
Menurutnya, imbas kebijakan pencegahan Covid-19 memukul lini jasa utama pengantaran orang. Hal itu tak setimpal dengan kenaikan lini jasa lainnya.
“Grab mencatat kenaikan dalam pengiriman makanan dan parsel, tetapi bisnis utamanya naik turun. Selama ini, kami sedang mempersiapkan skenario terburuk, yang berpotensi menjadi musim dingin yang sangat panjang,” tegas Ling.(chi/jpnn)
Grab sedang mempersiapkan skenario terburuk, jika wabah virus corona tak kunjung berakhir.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Bersama BenihBaik, Grab Menyalurkan Donasi Rp 1,5 Miliar Kepada 8 Komunitas
- Driver Online Pemeras Penumpang Ditangkap, Sahroni Apresiasi Respons Cepat Polisi
- Mastercard Berdayakan UMKM Melalui Kemitraan Grab dan BenihBaik
- Sopir Grab Car Aniaya Wanita di Jakbar, Korban Diancam Dibunuh
- GrabFood Merilis Fitur Pendukung di Layanan Group Order
- Grab Indonesia Gandeng UI Melakukan Riset Demi Peningkatan Keamanan