Dampingi Presiden Terima Penghargaan IRRI, Kepala NFA: Momentum Penguatan Pangan Berkelanjutan

Dampingi Presiden Terima Penghargaan IRRI, Kepala NFA: Momentum Penguatan Pangan Berkelanjutan
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi (kanan) saat mendampingi Presiden Jokowi menerima penghargaan dari IRRI di Istana Negara, Jakarta, Minggu (14/8). Foto: Dokumentasi Badan Pangan Nasional

Dia juga mengatakan, Indonesia sudah tiga tahun tidak impor beras, atau tepatnya sejak 2019 Indonesia sudah tidak impor beras.

“Pada tahun ini, sampai dengan Desember 2022, berdasarkan data neraca pangan nasional yang dihimpun NFA, stok beras kita kembali surplus sekitar 7,5 juta ton. Begitu juga dengan komoditas lain seperti jagung, bawang merah, cabai, daging ayam, telur, dan minyak goreng,” ujarnya.

Berdasarkan capaian tersebut, Arief mengajak seluruh stakeholder pangan merapatkan barisan dan menyamakan visi, serta makin memperkuat kolaborasi untuk meperkuat ketahanan pangan nasional, mengingat tantangan sektor pangan di tahun 2023 kian berat.

Pasalnya, kondisi global masih diliputi gejolak seperti perang Rusia-Ukraina, pandemi Covid, serta perubahan iklim yang dampaknya semakin dirasakan.

“Dengan kolaborasi seluruh stakeholder pangan, upaya memperkuat sektor pangan nasional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi optimistis bisa dilakukan,” ujarnya.

Selain merangkul berbagai pihak, Arief menambahkan, melalui tugas dan kewenangan yang dimiliki, NFA terus membangun dan melakukan pembenahan pondasi tata kelola pangan nasional melalu pembaharuan sejumlah regulasi, sinergi dengan kementerian/ lembaga dan perguruan tinggi untuk penguatan teknologi dan digitalisasi, menggandeng dunia usaha seperti BUMN dan swasta guna akselerasi penyerapan hasil pertanian, serta kampanye penganekaragaman konsumsi, dan gerakan konsumsi pangan lokal.

Arief menambahkan untuk menjaga ketahanan pangan, selain intensifikasi dan ekstensifikasi, NFA juga mendorong diversifikasi, melalui gerakan konsumsi pangan lokal yang beragam, bergizi semibang, dan aman.

“Hal ini sejalan dengan pesan presiden saat acara penerimaan penghargaan yang mengatakan bahwa diversifikasi harus dilakukan agar kita tidak hanya tergantung pada beras, oleh karenanya harus kita mulai untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya,” ujarnya.

Penghargaan dari IRRI menjadi pengakuan internasional bahwa Indonesia mampu mewujudkan kemandirian pangan di tengah gejolak yang terjadi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News