Dan Kata-Kata Belum Binasa
Fakta sejarah yang tidak umum diketahui.
Selama di sana, Wiji Thukul (Gunawan Maryanto) ditampung antara lain oleh Thomas (Dhafi Yunan), seorang dosen muda.
Dan Martin (Eduwart Boang Manalu), pelarian politik dari Sumatera menyusul pergolakan gerakan buruh di Medan, yang menetap di Pontianak setelah kawin dengan perempuan Dayak (Melanie Subono).
Martin dan Thomas-lah yang mengatur pembuatan KTP Pontianak untuk Paul--nama samaran yang digunakan Wiji Thukul dalam pelarian. Lagi, ini fakta sejarah yang tidak umum.
Sebelum Paul, saat mula-mula tiba di Pontianak, dalam sebuah adegan yang sangat semiotik dipertontonkan pula ia pernah mengaku bernama Wanto, saat diinterogasi "ABRI".
Fakta-fakta ini sudah barang tentu tak akan didapat, bila riset si empunya film tidak baik. Jadi…salut!
***
Sedari diputar di bioskop, mulai dari Gala Premier di Epicentrum, 16 Januari 2017, disusul tayangan serentak di sejumlah bioskop tiga hari kemudian, film ini "diserbu" aktivis. Dan tentu saja jurnalis.
AKU bukan artis pembuat berita/tapi aku memang selalu kabar buruk buat penguasa-- Wiji Thukul, 18 Juni 1997.
- Anak Muda Baca Puisi Wiji Thukul di Hadapan Ganjar: Tuntaskan Pelanggaran HAM, Pak!
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- Anies Prihatin Rumah Rengasdengklok Tak Diberi Bantuan Pemerintah