Dana Cekak hingga Didi Petet Meninggal Dunia

Dana Cekak hingga Didi Petet Meninggal Dunia
KSAL Laksamana Ade Supandi (kiri) saat meninjau Paviliun Indonesia di WEM 2015. Setiap hari ribuan orang mengunjungi stan Indonesia. Foto atas, almarhum Didi Petet. Foto: Ilham Wancoko/Jawa Pos

Maka, lagi-lagi Didi Petet kembali turun tangan. Dia mengomandani untuk mengisi Paviliun Indonesia dengan meminjam benda-benda budaya dari sejumlah lembaga negara. Tapi, tak banyak yang merespons.

Pemeran Emon dalam film Catatan Si Boy itu tidak patah semangat. Dia terus berjuang agar Paviliun Indonesia lebih layak untuk dikunjungi. Saking suntuknya bekerja, Didi sampai lupa makan. Akibatnya, beberapa kali aktor kelahiran Surabaya tersebut mengeluh perutnya sakit. Dia juga berkali-kali harus pergi pulang Milan-Indonesia untuk keperluan ekspo pengenalan budaya Indonesia di kancah dunia itu.

Lantaran tak menghiraukan kondisi kesehatannya, pemeran Si Kabayan tersebut akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit (RS) di Milan. Sakit lambungnya kian parah. ”Saya hanya mengetahui bahwa lambungnya yang sakit,” ucapnya.

Beberapa hari di RS, pada 7 Mei Didi merasa sembuh. Dia meminta keluar dari RS karena tidak tidak mau beristirahat lama-lama. Dia ingin melanjutkan pekerjaannya mengurus Paviliun Indonesia. Kali ini dia telah menyiapkan beberapa hal, salah satunya dengan merombak tim. Ada sejumlah anggota tim yang diganti, di antaranya direktur Paviliun Indonesia yang kemudian dipercayakan kepada Budiman Muhammad.

”Setelah merombak tim, pada 9 Mei Pak Didi balik ke Indonesia. Dia berencana mengurus sponsor dan keberangkatan tim yang mengisi paviliun,” jelas Budiman.

Namun, berselang seminggu, kabar buruk muncul. Didi dikabarkan kembali jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia. Tim Paviliun Indonesia langsung shock mendengar kabar tersebut. Enam anggota tim yang saat itu sedang berada di apartemen di Jalan Via Magenta, Milan, menangis sesenggukan.

”Kami tidak tahu harus bagaimana,” tutur Budiman. ”Kami benar-benar terkejut mendengar kabar itu. Kami hanya bisa berdoa semoga arwah almarhum diterima di sisi-Nya. Beliau orang baik dan hebat,” tambahnya.

Kesedihan makin memuncak mengingat Didi Petet adalah motor utama Paviliun Indonesia di WEM. Sementara perjalanan ekspo masih lama. ”Moral dan semangat teman-teman langsung drop,” ungkapnya.

PERJUANGAN Tim Paviliun Indonesia untuk bisa tampil di ekspo perdagangan dunia, World Expo Milano (WEM) 2015, di Milan, Italia, ternyata diliputi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News