Daoed Joesoef, Sosok Pengabdi Dunia Pendidikan

Daoed Joesoef, Sosok Pengabdi Dunia Pendidikan
Daoed Joesoef.
Daoed Joesoef yang bulan lalu genap 82 tahun masih aktif berkarya. Lewat tulisan, mantan mendikbud yang menghapus libur puasa di sekolah ini tetap kritis menyoroti problem pendidikan. Ia juga memfasilitasi sang anak membuka sekolah dengan konsep baru di lahan rumahnya.

RIDLWAN HABIB, Jakarta

BUNGA kamboja merah (plumeria rubra) yang sedang mekar dan aneka tetumbuhan menghiasi bangunan bertingkat di Jalan Bangka VII, Jakarta Selatan. Selain asri, rumah milik Daoed Joesoef, menteri pendidikan dan kebudayaan 1978-1983 itu memang luas. Rumah yang hampir menyatu dengan SD Kupu-Kupu itu terhampar di atas lahan sekitar 8.500 meter persegi.

Pagi itu Daoed yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan sudah menunggu di beranda rumah. ”Ayo duduk, apa yang bisa saya bagi untuk Jawa Pos,” kata lelaki kelahiran Medan, 8 Agustus 1926 yang dikenal selalu on time. Kicau burung-burung menambah segar suasana pagi itu.

Menurut Daoed, bentuk bangunan, jenis tanaman, susunan taman, pot-pot bunga yang ada di rumah adalah hasil karya istrinya, Sri Soelastri. ”Rumah ini saya beli tahun 1959. Satu tahun  setelah menikah, (pembayarannya) diangsur-angsur sampai 1964 sebelum saya studi ke Prancis,” katanya. Harga tanah saat itu masih Rp 40 per meter persegi.

Daoed membelinya dari Departemen Keuangan. Sebab,  kebetulan di instansi itu Daoed mengajar ilmu keuangan moneter. ”Meskipun saya bukan pegawai Depkeu, saya memang ditawari untuk beli tanah ini,” kata kakek dua cucu itu.

Daoed Joesoef yang bulan lalu genap 82 tahun masih aktif berkarya. Lewat tulisan, mantan mendikbud yang menghapus libur puasa di sekolah ini tetap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News