Dapat Bantuan Pompa, Petani Kakao Tidak Khawatir Kekeringan

Dapat Bantuan Pompa, Petani Kakao Tidak Khawatir Kekeringan
Ilustrasi kakao. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN

Di tempat berbeda, Poktan Marsudi Tani di Dusun Blimbing, Desa Umbulrejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, memanfaatkan bantuan pemerintah irigasi perpompaan ini untuk mengambil air dari sumber air Gua Gremeng.

Pompa yang digunakan pompa submersible, generator 3000 watt, bak tampung air, dan pipa sepanjang satu km untuk mengairi tanaman kakao seluas 25 hektare. Mereka yakin akan berhasil bertanam kakao karena air tersedia sepanjang tahun.

"Rencana ke depan kami akan membuat pengembangan desa pariwisata dengan mengolah, memproduksi, memasarkan serta wisata kakao," ungkap Ketua Poktan Marsudi Tani Sulaiman.

Direktur Irigasi Pertanian Rahmanto mengatakan Irigasi Perpompaan merupakan program kegiatan Drektorat Irigasi Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP).

"Ini bagian dari program optimalisasi pemanfaatan air permukaan dengan pompanisasi untuk menyediakan air irigasi terutama pada lahan budidaya yang kekurangan air (kekeringan)," jelas Rahmanto.

Irigasi perpompaan ini telah dialokasikan selama tiga tahun terakhir.

Total kegiatan irigasi perpompaan selama tiga tahun sebanyak 3.102 unit per 15 Januari 2019).

"Dengan estimasi luas layanan per unit seluas 20 hektare, maka luas areal yang dapat diairi saat musim kemarau seluas 62,04 ribu hektare," kata Rahmanto. (jos/jpnn)


Kelompok Tani Makmur, Desa Terong, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, optimistis produksi kebun kakao seluas 15 hektare yang mereka kelola akan meningkat cukup signifikan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News