Darah Penghabisan

Oleh Dahlan Iskan

Darah Penghabisan
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Untuk negara demokrasi 'darah penghabisan' adalah pengadilan. Karena itu mengapa saya selalu mengatakan: hukum dan demokrasi tidak bisa dipisahkan.

Hukum tidak akan bisa adil atau demokrasi tidak baik. Demokrasi tidak dewasa kalau hukum tidak adi. Itulah inti tulisan ini.

Pak Prabowo sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. Untuk sebuah negara demokrasi. Yakni sudah menempuh jalur hukum yang final: Mahkamah Konstitusi.

Dan Anda sudah tahu putusan ya. Kita terikat pada putusan itu.

Saya tidak akan membahas kualitas putusan itu. Juga tidak membahas apakah hukum sudah adil. Apakah aturan sudah dilaksanakan. Apakah demokrasi sudah dewasa. Apakah pemilu sudah jujur.

Rakyat sudah sangat dewasa menilai semua itu.

Agenda kita berikutnya adalah: apa saja yang harus diperbaiki di bidang hukum. Juga di bidang pelaksanaan pemilu --sebagai perwujudan demokrasi.

Tugas ini baiknya diambil oleh akademisi.

Sudah waktunya BEM mahasiswa se-Indonesia menyusun agenda. Membuat agenda setting. Demikian juga forum rektor.

Pak Prabowo sudah berjuang sampai titik darah penghabisan. Untuk sebuah negara demokrasi. Yakni sudah menempuh jalur hukum yang final: Mahkamah Konstitusi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News