Dari Bangkalan, Jadi Idola Kontes IT Internasional di Rusia
Investasikan Uang Hadiah, Modal Usaha Perusahaan Teknologi di Madura
Senin, 15 Juli 2013 – 07:23 WIB
Meskipun game Save The Hamsters sudah dirilis di Windows Phone Market pada 21 Juni 2013 dan Windows 8 pada 24 Juni 2013, demi tampil baik di level internasional, tim Solite Studio menjalani karantina satu setengah bulan di Jakarta. "Kami hanya memoles nonteknis, antara lain, kemampuan presentasi dan attitude. Urusan teknis mereka sudah oke," jelas Irving yang kemarin mendampingi mereka saat diwawancarai.
Hasilnya pun memuaskan. Modal Solite Studio cukup kuat karena program bikinan mereka sudah masuk di pasaran dan di-download 30 ribu kali. Saat berlaga di Rusia, apresiasi penonton pun tinggi. Apresiasi yang sama juga diberikan kepada beberapa peserta lain. Juri pun tidak ragu mengganjar mereka dengan pemenang kedua.
Ghalib mengatakan, saat pengumuman pemenang, mereka mengambil tempat di barisan terdepan. "Kami sudah membentangkan bendera Merah Putih saat itu," ujar pemuda 22 tahun itu sembari menyesap minuman di sebuah stan restoran di Terminal 3 Bandara Soetta. Mereka sudah yakin bakal menjadi juara karena dukungan banyak audiens.
Ketika tim Solite Studio disebut sebagai runner-up, spontan Ghalib dkk melakukan sujud syukur. Aksi mereka itu pun menjadi perhatian peserta yang lain. Kali pertama sepanjang tujuh kali keikutsertaan Indonesia di ajang tersebut bendera Merah Putih berkibar di atas panggung kemenangan. Mereka hanya kalah oleh tim Zeppelin Studio asal Austria yang mengandalkan game Schein.
Selain garam, Pulau Madura siap mencetak bibit-bibit unggul pakar teknologi kelas dunia. Tim Solite Studio Universitas Trunojoyo membuktikan bahwa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408