Dari Kampung Laut ke Sekolah Dokter

Oleh Dahlan Iskan

Dari Kampung Laut ke Sekolah Dokter
Dahlan Iskan (tengah) bersama para penerima beasiswa dari yayasannya. Foto: disway.id

Kampungnya sendiri lebih jauh lagi. Harus naik perahu lagi.

Rumahnya memang di atas laut. Satu kampung di atas laut. Perumahan kayu. Semua pekerjaan tetangganya juga nelayan. Turun temurun. Utrek yang akan menjadi generasi pertama yang jadi dokter.

Saat masih di kampungnya Utrek juga sering melaut. Cari ikan. Atau mendayung perahu. Untuk ambil air minum. Dari sumber di darat.

Sumber air minum untuk kampung itu hanya ada satu: di daratan Pulau Biak. Utrek membawa ember-ember kosong di perahunya. Mengisinya dengan air sumber. Lalu mendayungnya pulang.

Kalau mandi, Utrek menggunakan air laut. Hanya bilasnya pakai air dari ember.

”Kami tidak pernah menggunakan sabun. Dengan air laut sabun tidak bisa berbusa,” kata Utrek.

Teman berangkat Utrek adalah Rey Marthen Wadiwe dan Ina Nuraida Sonya Mansoben. Juga dari Kabupaten Supiori.

”Kalau ayah saya mantan anggota DPRD. Dari partai PKS,” ujar Ina.

Gadis-gadis Dayak nanti pasti mengagetkan orang di Tiongkok sana: kok kulitnya begitu kuning? Kok matanya juga sipit?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News