Dari Li ke Li

Oleh: Dahlan Iskan

Dari Li ke Li
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saking fenomenalnya ekonomi "model Wenzhou" sampai jadi kajian banyak universitas di Amerika.

Baca Juga:

Tentu saya sudah beberapa kali ke Wenzhou. Sejak masih belum ada kereta cepat. Juga ke Ningbo, kota besar di sebelahnya –Sinar Mas punya bank di situ.

Dari Wenzhou saya pernah ke Hangzhou lewat kabupaten-kabupaten di pegunungan Zhejiang.

Dari Wenzhou saya juga pernah ke arah selatan tembus ke Fuzhou di Fujian.

Wenzhou dan sekitarnya adalah daerah yang pertama-tama tumbuh industrialisasinya. Pun di zaman sebelum ekonomi Tiongkok dibuka oleh Deng Xiaoping.

Tahun 1970-an ekonomi Wenzhou sudah sangat hidup. Diam-diam. Takut-takut. Politik nasional masih sangat komunis. Pertanian masih pakai sistem komunal. Semua usaha masih harus BUMN. Termasuk sekecil restoran dan toko roti. Pun toko pakaian dan bengkel. Belum ada swastanisasi.

Namun kesulitan hidup, kemiskinan, kekurangan pangan melanda seluruh negara. Orang Wenzhou, dengan bahasa lokal mereka, membuat rahasia bersama.

Petugas partai dari pusat sebisa mungkin dikelabui. Yang penting mereka bisa makan. Bisa menabung. Biar pun sedikit.

Siapa pun yang pernah menjadi ketua partai di Shanghai punya bintang yang amat terang. Xi Jinping pernah. Perdana Menteri Zhu Rongji juga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News