Dari Luwu Utara, Gelorakan Semangat Kebangsaan

Dari Luwu Utara, Gelorakan Semangat Kebangsaan
Mensos Agus Gumiwang di Luwu Utara. Foto: Ist

Berbagai isu yang muncul dan kerap bertolak belakang dengan nilai-nilai kebangsaan dan beresiko terjadinya konflik sosial antar kelompok masyarakat yang memiliki tujuan hidup yang beragam.

"Kita tidak boleh terpecah belah karena perbedaan etnis, agama, politik atau perbedaan sosial budaya lainnya. Karena itu semangat kebangsaan yang dilandasi hubungan masyarakat yang harmonis, merupakan modal sosial untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Apa yang kita dapatkan jika kita bertikai? Tidak ada. Yang ada justru kita membuang waktu, menyia-nyiakan potensi dalam diri, mengarahkan diri pada kehancuran. Pertikaian hanya akan membawa kerugian bagi kita," tuturnya

Dia mengatakan ditetapkannya Kabupaten Luwu Utara sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan Harmoni Kebangsaan, tidak lepas dari sejarah Tanah Luwu yang merupakan kerajaan Bugis tertua.

Luwu bersama-sama dengan Wewang Nriwuk dan Tompoktikka adalah tiga kerajaan Bugis pertama yang tertera dalam epik I La Galigo.

Kerajaan Luwu tercatat dalam sejarah tahun 1905 menolak penguasaan Kerajaan Belanda dan pada 17 Agustus 1945 menyatakan dukungan pada proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia secara tertulis.

Itu sekaligus mengintegrasikan Kerajaan Luwu pada NKRI. Perjuangan Raja Andi Djemma pada saat itu yang memimpin Perlawanan Semesta Rakyat Luwu dianugerahi oleh Pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional pada 8 November 2002.

"Semangat perjuangan masyarakat Luwu melawan penjajah Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan, merupakan bukti sejarah bahwa nilai-nilai kebangsaan telah hidup dan membumi di Tanah Luwu. Monumen Masamba Affair merupakan bukti gelora semangat perjuangan kebangsaan tersebut. Untuk itu, dari Tanah Luwu ini mari kita gelorakan semangat kebangsaan demi terwujudnya Indonesia yang damai dan sejahtera," terangnya.

Sementara itu di tempat yang sama Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menjelaskan Harmoni Kebangsaan merupakan kegiatan pertama kali yang diselenggarakan dengan mengemas empat kegiatan utama yaitu: Penguatan Kearifan Lokal, Jembatan Persahabatan, Harmoni Muda – Mudi dan Kemah Perdamaian.

Kementerian Sosial mengapresiasi pemerintah Kabupaten Luwu Utara yang telah memiliki Tenaga Pelopor Perdamaian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News