Dari Pinisiq hingga Phinisi

Dari Pinisiq hingga Phinisi
Kapal Pinisi Pusaka Indonesia. Foto: Tawakkal/FAJAR

Bila tak keliru menyimak, lebih kurang begitulah paparan yang disampaikan ilmuwan Jerman tersebut dalam seminar Membedah Sejarah Armada Nusantara yang dihelat Kemenko Maritim, di Museum Bahari, Jakarta, 25 November 2016.

Masuk akal. Menelannya mentah-mentah? Nanti dulu. 

Sejauh mana akurasi kajian ilmuwan Barat tersebut? Mengingat ada ritual adat mengiringi pembuatan dan pelayaran Pinisi. 

Dari sudut ilmu pengetahuan, adat harus punya logika, yakni ilmu untuk mengolah ilmu. Analisa. Adat Barat dianalisis dengan logika Barat. 

Dalam ilmu Barat, logika berasal dari kata logos yang artinya akal. Dan adat, bukan sekadar akal. Lebih dari itu ia juga perasaan yang melahirkan budi. Akal budi. 

Bukannya tak mengindahkan ilmu Barat. Logika Barat tentu perlu  dipahami untuk memahami adat dunia. 

Tapi, sejauh mana logika Barat--satu contoh--bisa menjabarkan kemampuan pelaut Bugis yang lihai mendeteksi angin hanya dengan daun telinga? (wow/jpnn)


BERDASARKAN penelitian Antropolog Jerman Horst H Liebner, sejarah kapal Pinisi bermula pada Abad 19. Apa betul?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News