Dari PKI ke PKI

Dari PKI ke PKI
Ilustrasi. Foto: Istimewa,

Dalam catatan kongres Yogyakarta ini, PKI mempunyai 38 seksi, 1.140 anggota. Sedangkan Sarekat Rakyat, underbouw PKI, mempunyai 46 seksi dengan jumlah anggota 31.000. 

"Jumlah anggota PKI tahun 1924, 1.140 orang sangat banyak dibandingkan anggota Partai Komunis Tiongkok yang hanya berjumlah 900 sebelum pergerakan 30 Mei 1925," tulis Busjarie.

Menurut Busjarie, Kongres III ini dijiwai satu persoalan utama; pemberontakan untuk merebut kekuasaan politik. "Kongres dibanjiri interupsi; berontak saja!"

Semangatnya melawan segala tindakan pemerintah kolonial. 

Koran Bataviaas Niewsblad, edisi 24 Desember 1925 menurunkan berita, "dalam kongres PKI bulan Juni 1924 dan Desember 1924 diambil keputusan-keputusan yang sangat dipengaruhi keputusan Aliarcham dan PKI sebagai berikut..."

"Mempropagandakan segiat-giatnya PKI dan Sarekat Rakyat. Menyokong semua perkumpulan revolusioner yang bertujuan menjatuhkan pemerintah. Mendidik kaum buruh untuk tidak takut masuk bui dan berani melakukan pemogokan. Memberikan pendidikan komunisme kepada pemuda." 

Pada paragraph selanjutnya diberitakan, "sebagai akibat keputusan-keputusan tersebut, kini orang-orang yang mengunjungi rapat-rapat PKI sudah diberi senjata. Kebakaran-kebakaran terjadi di pabrik-pabrik gula seperti Nganjuk dan sel komunis sudah terdapat di tambang batu bara Ombilin dan tambang-tambang lainnya." (wow/jpnn)

 

PKI mulanya singkatan dari Perserikatan Komunist di India. Organisasi ini mengubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia saat Kongres II di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News