Dari Pulau Dewata Membangun Citra Indonesia

Oleh: Zaenal A Budiyono*

Dari Pulau Dewata Membangun Citra Indonesia
Photo session para leaders APEC 2013 di Nusa Dua, Bali. Foto: apec2013.or.id

Selain “mengurus” para leaders APEC, dukungan media sangat penting agar gaung APEC Indonesia 2013 sesuai harapan. Untuk itu, perlu fasilitas penunjang kepada para jurnalis yang jumlahnya mencapai ribuan. Hasilnya juga excellent. Media Center APEC terletak di salah satu hall Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang luas. Panjangnya kurang lebih 300 meter dan lebar 200 meter. Dilengkapi dengan ribuan personal computer dan jaringan Wi-Fi supercepat yang disupport Telkom Indonesia, kerja para jurnalis jadi lebih mudah. Tempat ini mampu menampung tak kurang dari 3.000 awak media. Mereka bebas mengirimkan materi berita dan berkomunikasi ke negara asal masing-masing secara bebas.

Media center ini juga dilengkapi dengan 550 line fixed wireline, layanan IP Phone untuk telekomunikasi internasional (IDD Call), akses internet kecepatan tinggi dengan bandwidth hingga 2x10 Gbps, jaringan Wi-Fi yang all coverage, hingga Mobile SNG (Satellite News Gathering) untuk broadcaster dengan coverage nasional dan internasional serta jaringan privat ke semua lokasi venue.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang secara khusus mengecek kesiapan media center tampak puas dengan kesiapan panitia APEC. Ia menegaskan, akses komunikasi voice dan data ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan wartawan asing dan Indonesia.

Ia juga bertekad, Indonesia sebagai tuan rumah harus menyuguhkan layanan yang terbaik sehingga dapat mendukung kebutuhan jurnalis internasional dalam menyajikan berita global.

Saat berdialog dengan sejumlah wartawan asing, Hatta mendapat respon positif bahwa sebagian besar para awak media peliput APEC 2013  puas atas performance ICT yang disajikan. Tak ada keluhan berarti dari watawan nasional maupun internasional. Semua tampak puas.

Satu insiden yang menyedot perhatian justru ketika 9 jurnalis Hong Kong, menggelar aksi beraroma politis. Aksi mereka bukan karena fasilitas yang kurang memadai, melainkan untuk menarik perhatian Presiden Filipina, Benigno Aquino III ketika menghadir salah satu forum.

Para jurnalis yang melakukan aksi protes itu mengecam Pemerintahan Benigni atas tragedi penembakan bus turis Hong Kong di Filipina yang menelan 8 korban tewas tahun 2010 lalu. Panitia APEC Indonesia 2013 bertindak tegas dengan “mengusir” wartawan Hong Kong dari kompleks Nusa Dua.

Isu keamanan juga menjadi pekerjaan rumah penting bagi pemerintah jelang KTT APEC kali ini. Trauma Bom Bali I dan II memang sudah menurun, tapi kewaspadaan tetap utama. Maka, aparat keamanan tak mau berkompromi guna mengawal sejumlah kepala negara di Bali. Kapal perang dikerahkan, sejumlah jalan ditutup.

SUKSES Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Nusa Dua, Bali, tidak hanya diukur dari sejumlah kesepakatan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News