Dari Redaksi: Sori, Kami Sempat Slow 2 Hari untuk Uji Kompetensi

Dari Redaksi: Sori, Kami Sempat Slow 2 Hari untuk Uji Kompetensi
Naskah soal Uji Kompetensi Wartawan (UKW) jpnn.com dan GenPI.co untuk jenjang muda, madya dan utama di Graha Pena Jakarta, 5-6 Desember 2020. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

"Artinya kalau Anda tidak kompeten, jurnalisme akan mati," katanya.

Senada dengan Atal, Direktur UKW PWI Pusat Rajab Ritonga menegaskan bahwa jurnalis saat ini dituntut memiliki kompetensi. "Kompetensi itulah yang membedakan Anda dari pegiat media sosial," katanya.

Guru besar ilmu komunikasi itu menuturkan, sangat jarang seluruh peserta dalam setiap penyelenggaraan UKW PWI dinyatakan lulus. "Sampai kami sering diprotes karena ada pengurus PWI peserta UKW yang tidak kami luluskan," tutur Rajab.

Skala penilaian dalam UKW itu ialah 10-100, dengan passing grade di angka 70. Hamdalah, seluruh wartawan jpnn.com yang mengikuti UKW selama dua hari itu dinyatakan lulus. 

"Artinya Anda memiliki kompetensi," ujar Rajab, wartawan senior yang sarat pengalaman meliput berbagai peperangan itu.

Dari Redaksi: Sori, Kami Sempat Slow 2 Hari untuk Uji Kompetensi
Suasana UKW jpnn.com dan GenPI.Co di Jakarta, 5-6 Desember 2020.

Tentu saja lulus UKW dan memiliki sertifikat kompetensi wartawan bukan akhir. Sebab, tantangan yang dihadapi jpnn.com ke depan juga makin kompleks dan beragam.

Selain itu, pembaca berita juga makin pintar. Praktis, jpnn.com tidak hanya dituntut mampu menyuguhkan jurnalisme yang mengedepankan kepentingan masyarakat, tetapi juga menjunjung tinggi etika dan disiplin verifikasi, serta memiliki daya tahan di tengah persaingan sengit serta gempuran media sosial.

Dear pembaca dan viewers jpnn.com, barangkali Anda sekalian merasakan ada yang kurang dari kami selama akhir pekan kemarin?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News