Dari RSUD, Ibu Bawa Jenazah Putrinya Naik Angkot

Dari RSUD, Ibu Bawa Jenazah Putrinya Naik Angkot
Ilustrasi Foto: pixabay

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Seorang ibu terpaksa membawa jenazah putrinya dengan menumpang angkutan kota (angkot) diduga karena RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandarlampung, tidak memberikan layanan ambulans secara cepat.

Ibu itu bernama Delpasari (31), warga Desa Gedungnyapah, Kecamatan Abung Timur, Kabupaten Lampung Utara (Lampura).

Ayah korban Ardiansyah (41) menceritakan, awal permasalahan terjadi ketika dia mengurus administrasi kepulangan jenazah putrinya.

Saat itu, kata dia, petugas mempermasalahkan perbedaan nama yang tercantum pada kartu BPJS dengan nama yang didaftarkan pada bagian pendaftaran.

“Alasannya perbedaan nama. Di bagian pendaftaran tercatat sebagai bayi Delpasari, sedangkan pada kartu BPJS tertera Berlin Istana,” ujarnya saat ditemui di rumah duka sekitar pukul 21.30 WIB tadi malam (20/9).

Menurut Ardiansyah, petugas itu menyatakan kesalahan tersebut harus diurus ulang dan membutuhkan waktu cukup lama.

Di sela-sela pembicaraan itu, ada oknum supir ambulans sempat meminta uang untuk memperpendek urusan tersebut. Oknum itu meminta dia membayar uang sebesar Rp2 juta.

Karena merasa tidak memiliki uang sejumlah itu, Ardiansyah berinisiatif meminta istrinya turun dari ambulans yang sudah siap jalan.

Karena merasa tidak memiliki uang sejumlah itu, Ardiansyah berinisiatif meminta istrinya turun dari ambulans, lantas membawa jenazah putrinya naik angkot.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News